Categories

Selasa, 13 Mei 2014

Di Antara Dua

Diantara dua aku harus memilih
Engkau satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri diantara keduanya
Dan aku menentukanya

Di Antara dua Aku harus masuk
Engkau satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya

Di Antara dua aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih
Dan aku tak ingin kalah.

Guru...

Engkau membimbing ku setiap hari 
Setiap waktu dan setiap saat
Hatimu sungguh mulia
Engkau adalah orang tua ku yang tak terlupakan dalam hidup ku

Setiap hari
Kau curahkan limu
Untuk bekalku nanti
Engkau adalah patriot pahlawan bangsa

Terimakasih guru ku
Karna engkaulah aku menjadi pintar
Engkau ku sebut
Pahlawan tampa tanda Jasa

Puisi oleh (Zaneta NAJ)

Guruku Pahlawanku

Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
Pelangi tiada akan pernah terpancar
Kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang tampak dari Sudut-sudut bibirmu
Dan Gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari Jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa depan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sima di terpa angin usia

Guru....
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu  
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang nama warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus di baca
Engkau membuat hidup kami begitu berarti

Guru....
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua Jasa-jasa mu
Maafkan kami bila membuatmu keceawa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih Guru ku, Engkau pahlawan ku.

Puisi Oleh (Upee)

Terimakasih Guruku

Guru...

Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku  

Guru..

Itulah julukanmu
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbingku

Guru....

Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa dari segala gelap dunia
Kau adalah setetes embun yang menyejukan hati

Guru...

Engkau adalah pahlawan yang tak mengharapkan balasan
Dari segala yang kau lakukan
Kau lakukan dengan rasa ikhlas

Guru....

Tampamu aku akan hancur
Tampamu aku akan sengsara
Tampamu aku akan sesat

Guru...

Tampamu aku tidak bisa menulis
Tampamu aku tidak bisa membaca
Tampamu aku tidak bisa berhitung

Guru...

Terimakasih ku ucapkan kepadamu
Atas segala Jasa-jasa yang kau berikan
Selama aku belajar di sekolah ini.

Terimakasih Guru

Karya: Imron Rosadi

Guru. . .
Hadirmu bagai pelita,
Di tengah malam gelap gulita.

Guru. . .
Jasamu bagaikan embun,
Ditengah gersangnya gurun.

Guru. . .
Nasehatmu adalah penerang,
Di gelap jiwa tanpa bintang.

Guru!
Bakti muridmu selalu ada,
Dalam doa dan harapan,

Engkau pahlawan,
Dan engkau cahaya dimasa depan.

Puisi Buat Guru

Guru, tak pernah terpikirkan sebelumnya olehku
Bahwa engkau datang dengan tekad untuk mencerdaskan anak bangsa
Setiap kali engkau masuk kelas, engkau selalu membawa hal-hal baru di dalam hidupku
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda

Baru kusadari, bahwa kesalahanku sangatlah tidak terpuji
Terkadang diriku yang membangkang, menghiraukan apa yang diajarkan olehmu
Betapa bodohnya diriku, yang tidak menghargai seluruh perjuanganmu

Engkau selalu menyemangatiku, dan mendorongku disaat aku tidak dapat melangkah maju
Kini, hidupku sudah sedikit berubah, aku slalu ingin mencoba tanpa keluh dan kesah
Aku harap aku dapat terus berkembang menjadi apa yang telah guru ajarkan di dalam hidupku

Engkau akan ada selalu tertanam dalam dihatiku
Mungkin aku bukan murid terbaik untukmu tetapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik bagimu sayangmu
Sebagai ganti balas jasamu yang tak akan terganti
Seperti XL kau yang selalu ada untukku

kenangan indah
Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema

Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda

Puisi Untuk Guru

Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat

Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan

Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang.